Senin, 16 November 2015

entah apa II

dia semakin berbeda, seperti dingin menyapa
ingat saat kubilang akan beranjak
itu tak semudah seperti kau berpaling dari paha seorang gadis dengan rok mini mengembang yang mengundang
lebih dari itu
aku coba memulainya dengan tak memberi kesan pada apapun yang di tampilkannya di time line
kuharap dengan cara itu aku akan tak terlalu peduli padanya
tapi apa aku bisa?
ya aku bisa?
tadi hanya tak sengaja, memang beberapa kali
tapi bukankah kita bisa kilaf lebih dari sekali saja!
hmm
aku bisa! atau yang lebih tepat "aku akan bisa"

tadi itu satu kesalahan aku perbuat dengan berkirim pesan padanya
meski itu biasa, mungkin baginya, tapi sulit bagiku jika terus begitu
pesan itu hanya berisi ocehan dua orang anak autis
tak ada arti, takpunya makna, tapi bagiku luar biasa
entah kenapa hanya pesan dari dia yang buatku bahagia saat menerimanya.

aku memang punya beberapa teman chat wanita
tapi tak se-greget ketika pesan itu dari dia
dan aku yakin dia punya banyak pula
tapi bagai mana aku tau bahwa pesan dariku dibaca setelah yang lainnya.
seperti kau berjuang mati matian buat dia dan dia mati matian buat matiin lu
matiin hati lu
matiin harapan lu
tapi sudah la
"jika kau tak dapat membuat seseorang menginginkan mu, maka yang harus kau lakukan adalah membuat dirimu tak menginginkannya"

ku akhiri perbincangan kami dengan alasan ingin menulis
kuharap dia tak tau apa yang aku tulis
sebuah tulisan mengenai dirinya
mengenai apa yang aku rasakan padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar