Minggu, 15 November 2015

entah apa

malam ini aku ketemu dia, dengan biasa dan tak ada apa apa
hanya sedikit canda dan bahagia
bahagia melihatnnya
setelah lelah dengan teman yang datang bagai petir
seperti digilir :D
ajakan ini dan itu.
meski sedikit pusing seperti ingin muntah
aku sempatkan menghubungi nya, yang kucinta yang berperan sebagai teman
kusampaikan ajakan yang berujung ditempat minum
kupilih satu minuman dan dia pun sama
teh telor, haha
entah karena apa mulut ku kembali mengatakan kejujuran
tampa peduli apa yang akan dia fikirkan tentang ku
aku terus bercerita
selagi dapat aku bercerita itu artinya aku masih menunggu
menuggu sekuat aku mampu menunggu
sampai tak ingin lagi kuceritakan dan memilih memendamnya
sampai saat itu aku ingin terus bercerita
bercerita tampa alasan apa apa, bukan mengharapkan perasaannya berubah dan ahirnya menyayangiku
hanya bercerita untuk membuat aku merasa dekat dengannya.
dan yang kurasakan dia terlihat berbeda
apa dia tak suka aku bercerita, atau bosan mendengarnya
kuarasa dia ingin menyakinkan ku bahwa dia menganggapku tak lebih dari sekedar teman
jika benar, ingin kukatakan "aku cuma mengharapkan kau dengar, sebagai teman, itu tak apa, aku cukup bahagia, suatu hari aku juga akan pergi"
tapi dia tak mungkin akan tau
hmm
apa aku jauhi saja dia?
aku tak ingin dia salah sangka dan mengira aku tak cukup dewasa menerima ini semua
aku hanya ingin dia tak terganggu dengan apa yang kurasa, itu saja.
sekitar pukul 9:30 kami pulang
kembali aku merasa ada sesuatu yang beda
jika satu-satunya alasan dia masih bisa berada disekitarku karena kasihan, aku tak terima.
aku pria dan punya harga diri pula.
aku akan mulai beranjak
yang ku inginkan semoga dia tak menganggapku lemah, tak menganggapku tak dapat terima keadaan.
aku beranjak dengan perlahan, dengan sangat perlahan, hingga dia tak menyadarnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar